Saturday, June 18, 2011

WORDS CAN HURT YOU; OR, WHO SAID WHAT TO WHOM ABOUT REGIMES

image from here
 

ERNEST B. HAAS

Mulanya kita mungkin berpikir rezim adalah sebuah aturan bagi anggota-anggotanya dalam mengatur dan membatasi adanya konflik kepentingan diantara mereka. Rezim merupakan suatu fungsi mengenai pembelajaraan, mengenai pertumbuhan kesadaran manusia, dan juga sosial evolusi. Namun sesungguhnya rezim lebih dari studi kolaborasi seperti halnya politik, meski masuk dalam dimensi politik.
Studi rezim menunjukkan adanya rentang antara pilihan masa lalu dan masa depan mengenai kolaborasi internasional dalam sebuah konteks perubahann self-understanding.
Enam teori mengenai rezim adalah eco-environtmentalism, eco-reformism, egalitarianism, liberalism, mercantilism, dan mainstream.

I.       Setting intelektual studi rezim
Order, system dan rezim
Dalam rezim, umumnya, actor-aktor tidak sepenuhnya setuju dengan hasil yang ditentukan, namun mereka setuju pada harapan/ sesuatu yang mereka harap mampu dihindari dengan cara mengikuti aturan dalam rezim tersebut. Dalam rezim umumnya terikat oleh suatu koordinasi politik, bukan oleh sebuah kolaborasi.
Why study rezim?
Ernest berpendapat bahwa mereka perlu mengaca pada perkembangan mengenai cara manusia berusaha menyelesaikan atau bahkan menghindari masalah bersama. Sebab rezim adalah suatu bentuk ketergantungan.
Rezim berasal dan terus berkembang sebagai bentuk meunculnya kepentingan, kepentingan bersama, cost, benefits, dan collective goods. Dan rezim pun berfungsi karena kebutuhan tersebut.
How we study regime?
Perbandingan ontology. Teori akan seputar dengan realita yang ada. Belajar melalui realita yang ada bahwa suatu rezim yang dulunya bersistem tertutup, kini akan menjurus pada homeostatic dalam interaksinya antar manusia, politik, dan alam.
Perbandingan Normatif dan epistemology.
-          The mechanical metaphor merupakan suatu pandangan pesimistis. Ia melihat dunia dalam sudut pandang kenegaraan, tertutup, dan masa depan akan ditentukan oleh elemen-elemen konstitusional dan hukum-hukum yang mengatur mereka. Adapatasi berarti belajar untuk hidup di dalam suatu system yang terbatasi.
-          Gagasan optimis dibangun oleh organic metaphor, mereka berpendapat system-sistem  sebenarnya harmonis. System itu terbuka, bergerak dan dinamis. Adaptasi diartikan sebagai suatu pembelajaran untuk menjadi lebih baik dalam system yang dinamis, yang mana terprogram untuk kita laksanakan demi kesempurnaan kita sendiri.

II.    Rezim dan organic metaphor
Terdapat tiga pendekatan: eco-environmental, eco-reformist, dan egalitarian.
Eco-revolusionis: para actor terikat pada aturan demi survival species, lingkungan.
Eco-reformism: para actor terikat untuk menyelesaikan problem ekonomi-ekologi demi kualitas hidup bersama.
Egalitarianism: kepentingan actor bersifat selfish, jangka pendek, namun bersifat progresif.

III. Rezim dan mechanical metaphor
Liberalism: kepentingan actor bersifat selfish, dan short-run demi efisiensi bersama.
Mercantilism: kepentingan aktor bersifat selfish, namun jangka panjang demi pertahanan dan kemakmuran Negara.
Mainstream: kepentingan aktor bersifat selfish dan jangka pendek demi melindungi kepentingan dari koalisi hegemoni (gabungan antara liberalism dan mercantilism).

CONCLUSION:
Menurut Stephen D. Krasner, rezim internasional adalah suatu tatanan yang berisi kumpulan prinsip, norma, aturan, proses pembuatan keputusan, baik bersifat eksplisit maupun implisit, yang berkaitan dengan ekspektasi atau pengharapan aktor-aktor dan memuat kepentingan aktor tersebut dalam Hubungan Internasional.

OPINION:
Kepentingan rezim timbul karena adanya ketidakpuasan dengan konsep dominan dari tata aturan internasional, kewenangan, dan organisasi. Kehadiran suatu rezim berisikan perjanjian multilateral dapat menggantikan perjanjian bilateral, berisikan standar yang dapat diterapkan secara efisien dalam berbagai bentuk seperti International Monetary Fund (IMF), Biological Weapons Conventions, dan Kyoto Protocol (Protokol Kyoto).
Namun pada kenyataannya beberapa rezim terbentuk tidak dengan sebuah common interest yang sama, beberapa Negara mengikuti rezim tak lebih hanya ingin menghindari sesuatu, misal: suatu Negara menjadi anggota PBB tidak atas dasar ingin menciptakan kedamaian dunia, melainkan untuk menghindari adanya invasi dari Negara yang lebih besar terhadap negaranya. Oleh karenanya dalam suatu rezim, antar Negara melakukan apa yang disebut koordinasi, bukan kolaborasi.

No comments:

Post a Comment